MODUL PELATIHAN INOVASI TELOR ASIN ANEKA RASA
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Divusi Inovasi
Yang dibina oleh Ibu Endang Sri Rejeki
Oleh Kelompok :
Aziz
Mustaqim 120141400998
Halifatul Kamiliyah 120141400988
Iftitah Amadea
Fahrudi 120141411453
Luluk
Innisyak
120141401002
Maksum
Akbar
120141411447
Shafiatul
Amala
120141400987
Wayan
Nugroho 120141400995
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Desember 2013
1. Latar belakang proposal inovasi yang dikembangkan
Begitu
banyak inovasi yang diterapkan pada perkembangan zaman dan perkembangan
teknologi maupun telekomunikasi yang semakin canggih dalam mempermudah manusia
dari segala aspek kehidupan, tingkat pengangguran pun juga semakin meningkat
jikalau masyarakat tidak jeli dan bersikap abstrak mengenai strategi yang
diterapkan dalam mengahadapi perkembangan zaman tersebut. Salah satu
strateginya adalah dengan menciptakan suatu inovasi, bisa dalam bentuk produk
yang unik dan kreatif, ide atau gagasan dalam peningkatan mutu masyarakat di
berbagai bidang, dan membuat modul pelatihan maupun pembelajaran yang
bermanfaat bagi perkembangan Negara Indonesia serta dunia yang nantinya akan
mengoptimalkan terwujudnya Tujuan Pendidikan Indonesia.
Membaca
setiap peluang dalam usaha mengembangkan keterampilan dan keahlian merupakan
bentuk pemikiran analisis dan inovasi dalam bidang pembuatan produk menjadi
fokus utama dalam menjawab tantangan perkembangan zaman. Inovasi pada telor
asin yang menciptakan suatu kreatifitas baru yakni dengan menambah rasa dari
telor asin beraneka rasa sehingga akan membentuk jenis lapangan pekerjaan baru
yang mampu membantu mengurangi sedikit demi sedikit pengangguran di daerah
sekitarnya.
Menjawab
tantangan inovasi terbuatlah modul pelatihan pengasinan telur
dengan varian aneka rasa. Telur asin merupakan salah satu sumber protein yang
mudah didapat dan berharga relatif murah. Telur asin sebagai bahan makanan yang
telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggi
dibandingkan telur mentah. Telur umumnya mengandung protein 13%, lemak 12%,
mineral dan vitamin. Selain lebih awet telur asin juga digemari karena rasanya
yang relatif lebih lezat dibandingkan telur tawar biasa.
Modul
pelatihan telor asin aneka rasa dapat menjadi trobosan usaha pembuatan telur
asin yang merupakan salah satu jenis industri makanan yang umumnya berskala
mikro dan kecil. Bahan baku utama yang akan dijadikan telur asin adalah telur
itik, sedangkan jenis telur lainnya tidak lazim dilakukan karena kebiasaan dari
masyarakat Indonesia yang menganggap telur asin berasal dari telur itik. Lokasi
industri telur asin umumnya cukup dekat dengan daerah peternakan itik dan
merupakan daerah pesawahan yang luas, dikarenakan untuk mempermudah pengolahan
telur asin dan sebagai inovasinya telur asin dikembangkan dalam berbagai rasa
dan aroma, seperti rasa bawang, rasa coklat, dan rasa udang. Aneka rasa telur
asin bisa menambah keanekaragaman makanan khas yang bisa diproduksi sesuai
permintaan pasar.
2. Manfaat
Memahami pengelolaan
informasi pada pembuatan telur asin aneka rasa.
Dapat mempunyai ketrampilan
dalam peningkatan inovasi berwirausaha darimengelola data informasi
termasuk pembuatan, pemasaran, dan pengolahan telur asin sebagai
inovasi berwirausaha.
Dapat mengenalkan produk dari
industri rumahan ke dalam atau keluar luar pada komsumen secara
strategis.
Dapat menjadi salah satu
gagasan dalam menambah pendapatan ekonomi bagi masyarakat dalam membuka lapangan
kerja baru.
Dapat membantu pemerintah dalam
pemberantasan orang miskin dan pengangguran.
Memahami system
produksi telur asin aneka rasa.
Mengurangi resiko kegagalan
dalam memulai usaha
3. Spesifikasi (bahan dan alat serta biaya pembuatan)
Bahan
dan Alat
a. Alat :
1. Ember
2. Alat pengaduk
3. Kuali tanah atau panic
4. Toples atau tempat penyimpan telur
5. Kain lap
6. Baskom
7. Tusuk gigi
8. blender
9. jarum suntik
b. Bahan :
1. Telur bebek atau itik
2. Abu gosok atau batu bata
3. Garam
4. Amplas
5. Air
Analisa Peluang Usaha
Kegiatan
industri telur asin aneka rasa ini telah terbukti dapat meningkatkan nilai
tambah dari telur asin itu sendiri jika di buat menjadi aneka rasa, berikut
adalah analisis profit dari pembuatan telur asin aneka rasa.
Telur
Asin Rasa Udang
Biaya
Poduksi 100 butir telur:
Telur
bebek 100 @1000
= 100.000
Bata
= 5.000
Garam
= 2.500
Ebi
2 Ons @ Rp.5.000
= 10.000
Alat
suntik 3 @ 2500
= 7.500
Biaya
Transport
=
5.000
Jumlah
= 130.000
Harga jual Rp.1.500 @ butir =
Penjualan
100 x Rp.1.500 =Rp.150.000
Jadi
laba/rugi = Jumlah penjualan-biaya Produksi
Rp.150.000-Rp.130.000
= Rp.20.000
Keuntungan
per butir = Rp.20.000 :100 = Rp.200
4. Cara kerja PEMBUATAN TELOR ASIN ANEKA RASA
a. Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak
atau busuk) agar hasil pada penyuntikan ekstrak tidakn mengalami pecah.
b. Bersihkan telur dengan jalan mencuci di
ember , kemudian keringkan dengan kain lap.
c. Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran
batu bata yang telah dihaluskan dan garam, dengan blender dan
perbandingannya sama (1:1).
d. Tambahkan sedikit air ke dalam adonan
kemudian aduk dengan alat pengaduk sampai adonan berbentuk pasta. Suntikkan perasa kedalam telur bebek susuai rasa yang
diinginkan rasa (coklat, udang dan bawang) dengan menggunakan jarum suntik.
e. Bungkus telur dengan adonan satu persatu
secara merata sekeliling permukaan telur, sampai tidak ada celah.
f. Simpan telur dalam kuali selama 5-7 hari.
Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.
g. Setelah selesai masa perendaman, ambil
telur lalu cuci kembali dengan air dan sedikit digosok untuk menghilangkan
bekas dari rendaman.
h. Kukus selama kurang lebih 1 ½ samapai 2
jam, pengukusan dalam kurun waktu itu untuk memperlama penyimpanan
Beragam varian cara pengasinan telur itik
Pada
dasarnya dapat dibagi 2 yaitu cara basah dan cara kering. Cara basah yaitu dengan
merendam telur itik dalam larutan garam jenuh, sedangkan cara kering yaitu
dengan menggunakan bahan pembungkus, baik dari bahan tanah liat, bubuk bata
atau menggunakan garam atau bahan lain yang telah dicampur dengan garam.
A. Telur asin prinsip pembungkusan
kering (dry packing)
· Bahan pengawet dan ukuran : untuk 100 butir telur perlu campuran bata merah 1 kg
,abu 1 kg, garam 0,5kg, asam sendawa 25 gr.
· Cara : Campurkan bahan pebgawet hingga terbentuk
adonankemudian telur disimpan sampai 2 minggu telur asin siap di pasarkan.
B. Telur asin prinsip perendaman
(immersion in liquid)
· Bahan dan ukuran : 100 butir telur butuh 10 liter air 3 kg garam,13 gram
asam sendawa (1%)
· Cara : Larutan bahan pengawet dimasak sampai mendidih,lalu
didinginkan,telur yang telah dicuci bersih sampai 2 minggu kemudian di rebus
disimpan pada suhu kamar.
C. Telur asin sistem gadap
· Bahan: Dibuat adaonan
garam dengan batu merah atau lumpur
· Cara: Telur yang telah di
cuci, masukkan ke adonan selama 10-15 hari, lalu digulung dalam adonan abu,
garam dan disimpan dalam kotak ditempat agak lembab.
D. Telur asin sistem lagadap
Telur yang telah dicuci bersih
benamkan pada larutan garam dapur pekat selama 7-8 hari lalu dicuci dan direbus
(tahan 2 minggu)
Ada
pula cara pengawetan telur yang mempertahankan rasa aslinya :
1. Telur dengan asli sistem alfin
Telur
segar umur 2 hari dicuci bersih, digosok dengan kapas beralkohol (95-960) lalu
dicelupkan dalam cairan parafin suhu 50-60 C selam 10 menit keringkan dan
simpan ditempat yang aman (tahan 6 bln).
2. Telur dengan rasa asli sistem
akasia
Kilit
akasia (240 gr) ditumbuk, dicampur air (20 liter) direbus selama 1 jam. Setelah
dingin telur direndam pada larutan tsb.
3. Telur denagn rasa asli sistem
MIPA
Telur
segar dicelupkan dalam minyak kelapa (0,25 liter) denagn posisi lancip dibawah
( tahan 3 minggu).
4. Telur dengan rasa asli sistem
kanpla.
Telur segar yang telah dibersihkan
dimasukkan dalam kantong plastik/dirangkap tutup kantong dalam kantong kuat
kuat ( tahan 3 minggu).
Ada
beberapa cara pengasinan telur itik yang semuanya menggunakan bahan utama garam
yakni :
1. Cara pengasinan telur
”halidan” Adalah pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus tanah
liat dan garam dengan perbandingan 1;1 telur yang diasinkan dengan cara ini
bisa disimpan selama 30 hari.
2. Cara pengasinan telur
”pindan” Adalah pengasinan telur yang
menggunakan bahan pembungkus serbuk gergaji dengan perbandingan 1:1:1 telur
yang diasinkan dengan cara ini bisa di pertahankan selam 30 hari.
3. Cara pengasinan telur ”
dsaudan” Adalah pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus nasi,
dan garam dengan perbandingan 1:1 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa
disimpan selama 180 hari.
4. Cara pengasinan telur ” larutan
garam jenuh” Adalah pengasinan telur yang menggunakan air garam
perbandingan bahan adalah 1:1 atau 1:2 telur yang diasinkan dengan cara ini
bisa di pertahankan/disimpan selama 15 hari.
5. Cara pengasinan telur
”brebes” Adalah pengasinan telur yang menggunakan bubuk bata merah, garam,
Ciu/arak, sendawa dan gula merah penggunaan Ciu/arak sebagai pembentuk pasta
berguna untuk menghilangkan bau amis pada telur itik. Sendawa untuk mempertahankan
warna putih telur dan kuning telur gula merah untuk menetralisasi rasa pahit
sendawa.
Pemasaran
telur asin aneka rasa
Menurut
M. Rasyaf (1993:35), jalur pemasaran telur itik ada beberapa langkah dan
berdasarkan perannya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pedagang
pengumpul, umumnya langsung datang ke peternak dan peran mereka begitu
kekeluargaan. Harga yang disepakati juga harga peternak atau farm
gate price yaitu harga di peternak yang sudah tentu lebih rendah
daripada harga eceran di pasar. Harga yang disepakati atau yang ditawarkan
begitu rendah atau 40% hingga 63% dibawah harga eceran.
2. Pedagang besar,
mereka ini yang mengumpulkan telur dari para pedagang pengumpul itu. Di
beberapa tempat peran mereka ini sudah memudar karena banyak pedagang pengumpul
yang langsung menjual telur-telur itu kepada pedagang eceran. Harga yang
ditawarkan 30% hingga 47% di bawah harga eceran.
3. Pedagang eceran,
yaitu mereka yang berhadapan langsung dengan konsumen akhir dan tidak selalu
pedagang kecil yang berlokasi di kaki lima. Jajaran pedagang eceran inidapat
berupa pasar swalayan, toko pangan atau restoran. Harga yang ditawarkan pada
tingkat jalur ini umumnya 15% hingga 23% lebih rendah daripada yang dikenakan
pada konsumen akhir.
Strategi
pemasaran
1. Strategi produk
Dalam
hal ini produk dapat berupa telur sejarah utama untuk memenuhi kepuasan
konsumen adalah melihat mutu dan manfaat produk.
2. Harga
Harga
yang di tetapkan stabil dan bersaing dengan produsen petelur lainnya,harga
terlalu tinggi akan mengurungkan niat pembeli,sebaliknya harga yang terlalu
rendah di khawatirkan tidak dapat memenuhi biaya produksi.pemberian diskon
setiap pembelian dalam jumlah tertentu juga dapat menarik pembeli.
3. Tempat
Tidak
kalah pentingnya dengan kualifikasi produk dan harga.tempat dan pasar juga
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran .penentuan pasar harus
didasarkan dengan kemudahan produk telur oleh konsumen.
4. Promosi
Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang iklan,selain memasang iklan promosi juga dapat di lakukan dengan secara langsung dari mulut ke mulut. Strategi lain yang dapat digunakan dalam pengembangan industri telur asin aneka rasa ini adalah menggunkan direct marketing serta melakukan analisis SWOT terhadap produk telur asin aneka rasa sehingga kita bisa lebih memahami keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam pengembangan telur asin aneka rasa, untuk mempermudah proses pemasaran telur asin aneka rasa dapat dilengkapi dengan izin dari dinas kesehatan dan dinas perdagangan. Usaha pengembangan produk telur asin aneka rasa akan bisa berkembang dengan lebih baik, jika kita melakukan kerjasama kemitraan antara peternak telur bebek, pengusaha telur asin, dan pemerintah, sehingga pengembangan produk bisa lebih cepat maju hal ini karena pasokan bahan baku telur yang lancar serta jaringan pemasaran yang telah di miliki pengusaha telur asin dan dukungan pemerintah.
Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang iklan,selain memasang iklan promosi juga dapat di lakukan dengan secara langsung dari mulut ke mulut. Strategi lain yang dapat digunakan dalam pengembangan industri telur asin aneka rasa ini adalah menggunkan direct marketing serta melakukan analisis SWOT terhadap produk telur asin aneka rasa sehingga kita bisa lebih memahami keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam pengembangan telur asin aneka rasa, untuk mempermudah proses pemasaran telur asin aneka rasa dapat dilengkapi dengan izin dari dinas kesehatan dan dinas perdagangan. Usaha pengembangan produk telur asin aneka rasa akan bisa berkembang dengan lebih baik, jika kita melakukan kerjasama kemitraan antara peternak telur bebek, pengusaha telur asin, dan pemerintah, sehingga pengembangan produk bisa lebih cepat maju hal ini karena pasokan bahan baku telur yang lancar serta jaringan pemasaran yang telah di miliki pengusaha telur asin dan dukungan pemerintah.
Strategi Grading
dan Standardisasi
Grading
adalah proses pemilihan produk menurut klasifikasi yang telah ditetapkan karena
permintaan pembeli. Grading ini mampu menaikkan efisiensi dalam pemasaran dan
memperbesar kegunaan produk bagi konsumen (HADIPRODJO, 1990). Adanya grading
memungkinkan penjualan dilakukan secara diskriftif (tidak usah dilihat
barangnya lebih dahulu) dan dapat dilakukan dengan media komonikasi yang sudah
berkembang.
5. Kelebihan dan kelemahan
· Kelebihan dari telur asin aneka rasa:
1. Menambah variasii baru, telur asin yang beraneka ragam
juga memenuhi asupan gizi, terutama bagi orang yang tidak menyukai telur dengan
rasa asin.
2. Proses dan biaya produksi yang tidak mahal menjadikan
nilai tambah tersendiri.
· Kekurangan dari telur asin aneka rasa:
1. Jika salah dari segi penyuntikan maka akan timbul
kerugian yang dari segi bahan dasar yaitu telur bebek.
h. Lampiran (berupa gambar/foto/compact disc (CD) dan
informasi lain yang dirasa perlu)
Dalam
hal pemasaran telur bebek, diharapkan kita bisa lebih jeli dalam melihat sebuah
kualitas telur ataupun keadaan pasar karena hal ini akan mempengaruhi nilai
produksi dan kita juga harus bisa membaca minat pasar. Ada baiknya kita
melakukan riset pasar lebih dulu. Terjaminnya pemasaran telur itik yang memadai
dapat mendorong dan memperlancar kesinambungan produksi.